Teologi secara sederhana diartikan ilmu yang mempelajari tentang Allah. Namun, sejatinya, Allah tidak dapat menjadi obyek dalam sebuah bidang ilmu pengetahuan, karena Allah tak tersentuh dan terpikirkan. Teologi seharusnya dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari tentang penyataan Allah; Allah yang menyatakan diri. Ini berarti Allah sebagai inisiator atau subyek, yang membuka (menyingkapkan) dan  memperkenalkan diri-Nya kepada setiap pribadi dalam segala zaman. Setiap orang yang mengalami penyataan Allah tersebut mengekspresikan bentuk pengenalannya dalam sekumpulan catatan yang pada akhirnya kita kenal sebagai Alkitab, yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ini berarti teologi dapat dipahami sebagai salah satu cara untuk mengenal Allah yang telah menyatakan diri-Nya lewat para tokoh dan penulis kitab. Itu sebabnya belajar teologi tidak harus dimaknai sebagai upaya akademik belaka, melainkan upaya memperkokoh fondasi iman orang percaya.


Membagikan